CATATAN || KATA-KATA BIJAK SYEKH ALI JABER 2021
CATATAN
KATA-KATA BIJAK SYEKH ALI JABER YANG BISA DIJADIKAN PEGANGAN HIDUP ANDA.
ü
Seingat
saya, selama di Indonesia, saya tidak pernah menyakiti siapapun dan agama
manapun.
ü
Saya
lahir di tanah Arab, biarkan saya meninggal di Indonesia.
ü
Saya
punya prinsip, orang yang punya salah kepada saya, akan saya doakan semoga
Allah mengampuninya. Namun, ketika saya punya salah, saya berdoa, "Ya
Allah, ampunilah saya."
ü
Jangan
pandangi wanita yang belum berhijab, jangan pandangi dia buruk. Barangkali dia
punya dua rakaat tahajud di sisi Allah dan bisa terampuni dosa-dosanya.
ü
Kita
tidak tahu urusan manusia dengan Allah. Manusia punya rahasianya masing-masing
dengan sang pencipta, Allah SWT
ü
Apabila
orang lain punya salah, maafkanlah dia.
ü
Belajarlah
mengenai Islam dari Islam itu sendiri, jangan dari perilaku orang. Saya sendiri
belum tentu menjadi contoh, tirulah Nabi Muhammad SAW.
ü
Jangan
memandang mereka dengan pandangan buruk, pandang mereka dengan sayang, kasihan,
dan doakan.
ü
Kalau
saya tidak bisa menjaga nama baik negeri Indonesia, lebih baik cabut warga
negara.
ü
Saya
lebih baik menjadi korban daripada mengorbankan umat. Saya tidak mau kasus ini
dimanfaatkan oleh golongan tertentu.
ü
Segala
sesuatu yang Allah tetapkan untuk kita adalah kebaikan, walau dalam pandangan
kita itu adalah keburukan.
ü
Saya
hanya menyampaikan Islam, tapi belum tentu saya menjadi contoh, jadi jangan
tertipu dengan saya, tapi yakini tidak bakal tertipu dengan Islam.
ü
Saya
tidak suka membalas dendam.
ü
Kemuliaan
akhlak adalah inti daripada agama.
ü
Setiap
kali saya ditimpa musibah, saya selalu mengucapkan,"Alhamdulilah,
Inalillahi wainna illahi rajiun."
ü
Saya
mempercayai satu hal, tidak ada sesuatu yang terjadi kebetulan. Seperti kata
Umar bin Khattab bahwa kita lari dari takdir ke satu takdir lainnya. Emosi dan
marah tidak akan mengubah apa pun yang sudah terjadi, justru akan menimbulkan
musibah jauh lebih besar.
ü
Tidak
ada satu pun kata keluar kecuali Allah izinkan, kita harus belajar pasrah diri
kepada Allah SWT.
ü
Tidak
cukup kita hanya berbicara dan retorika dalam mengungkapkan cinta, tapi
wujudkanlah dalam perilaku.
ü
Banyak
orang mengaku cinta Nabi, tapi apakah perilakunya seperti Nabi?Jangan pernah
sungkan untuk menerima masukan orang dan meminta maaf.
Post a Comment